Download Gratis ALMETPEDIA Sekarang

Mengenal Alat Ukur dan Instrumentasi

Setiap komponen atau rangkaian elektronika pasti memilki suatu besaran, setiap besaran masing-masing komponen dan rangkaian elektronika dapat diketahui nilai nyatanya dengan menggunakan alat ukut dan instrumentasi. Alat ukur atau instrumentasi contohnya adalah multimeter, galvanometer atau osiloskop. Bisa mengoperasikan suatu alat ukur atau instrumen adalah wajib hukumnya apabila Anda ingin memperdalam tentang ilmu elektro karena mengoprasikan alat ukur atau instrumen merupakan dasar-dasar yang harus dikuasai sebelum belajar menganalisa ragkaian elektronika. Tetapi sebelum mengetahui tentang cara mengoperasikan suatu alat ukur atau istrumentasi mari kita mengenal dulu gambaran-gambaran tentang alat ukur atau instrumentasi.

Istilah Dalam Pengukuran 

Alat ukur atau Istrumen adalah Sebuah alat untuk mengetahui harga suatu besaran suatu kuantitas atau suatu variabel. Prinsp kerja alat ukur harus dipahami agar alat ukur dapat digunakan dengan cermat dan sesuai dengan pemakaian yang telah direncanakan.

Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang tidak diketahui harganya dengan besaran lain yang telah diketahui harganya yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka. Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur, karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan.
Hal yang perlu dipehatikan dalam pengukuran yaitu :
  1. Ketelitian (accurancy) adalah harga terdekat suatu pembacaan instrumen dari variabel yang diukur terhadap harga sebenarnyayang menunjukkan derajat kepastian hasil suatu pengukuran.
  2. Ketepatan (precision) adalah kedekatan dari kesesuaian antara hasil pengukuran dengan nilai benar besaran ukur yang menunjukkan seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya atau menyatakan tingkat kesamaan di dalam sekelompok pengukuran atau sejumlah instumen.
  3. Sensitivitas (sensitivity) adalah perbandingan antara sinyal keluaran atau respon instrumen terhadap perubahan masukkan atau variabel yang diukur.
  4. Resolusi (resolution) adalah perubahan terkecil pada nilai yang diukur dari respon suatu instrumen.
  5. Kesalahan (errors) adalah penyimpangan variabel yang diukur dari nilai sebenarnya. Untuk memperkecil faktor kesalahan dalam pengukuran disarankan agar melakukan beberapa kali pengamatan dan menggunakan instrumen yang berbeda untuk pengukuran yang sama (misalkan du jenis merk multimeter untuk pengukuran yang sama)
Sumber-sumber Ketidakpastian Dalam Pengukuran
  • Metode pembacaan skala yang tidak tegak lurus (paralaks) dengan alat ukur atau instumen.
  • Salah dalam membaca skala.
  • Pengaturan atau pengesetan alat ukur yang kurang tepat
Jenis-jenis Kesalahan
Secara umum jenis-jenis kesalahan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Kesalahan umum (gross errors). Penyebabnya adalah kesalahan manusia misalnya salah menafsirkan harga pembagian skala. Kesalahan ini dapat dikurangi dengan cara melakukan pengukuran oleh beberapa orang kemudian ditentukan harga rata-rata dari hasil pengukuran.
  2. Kesalahan sistematis (systematic errors). Kesalahan ini terjadi disebabkan oleh kekurangan-kekurangan pada instrumen sendiri seperti kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakaian.
  3. Kesalahan acak. Kesalahan seperti ini tidak diketahui penyebabnya dan tetap selalu terjadi meskipun telah diantisipasi semua sumber kesalahan.
Metode Pengamatan Pengkuran
  • Metode langsung yaitu pengamatan langsung dengan melihat skala alat ukur.
  • Metode tidak langsung yaitu metode yang dilakukan untu mendapatkan besaran pengukuran  dengan mengkur besaran lainnya dimana pengamatan dilakukan secara langsung.
  • Defleksi yaitu pengamatan dengan mengkonversi penyimpangan jarum penunjuk instrumen pengukuran.
  • Metode nol yaitu upaya untik memperoleh suatu besaran dengan mengkalibrasi dimana besaran hasil pengukuran disamakan dengan suatu referensi standard.
  • Metode subtitusi yaitu metode semacam metode nol dimana besaran yang akan diukur disubtitusikan dengan besaran referensi dan hasilnya adalah perbandingan kedua pembacaan. Keuntungannya adalah untuk mengurangi kesalahn yang sama pada kedua alat ukur.